PENGEMBANGAN ALAT UKUR INTENTION TO LEAVE SCALE BAGI PERWIRA TNI AD

Permasalahan retensi merupakan permasalahan yang harus dihadapi banyak angkatan bersenjata di seluruh dunia. Di sisi lain, ini juga tantangan bagi TNI AD. Angka pada AD relatif stabil, yaitu dengan jumlah kurang dari 1% per tahunnya. Meskipun begitu, mampu memastikan bahwa para perwira memutuskan untuk pensiun dini bukanlah potensial, seperti telah mengikuti pendidikan staf dan komando atau pernah menduduki jabatan sebagai komandan berprestasi, karena investasi dilakukan akan menjadi sia-sia. Tujuan penelitian adalah mengembangkan adaptasi alat ukur Intention to Leave (ITL) Instrumen dikembangkan didasari oleh teori Meyer et al. (1993) mendefinisikan tiga dimensi berhubungan intention leave, how frequently thinks about leaving, likely search for a job in another organization, individual will actually leave within next year. Skala ITL dalam disajikan kepada 73 menengah berdinas Sekolah Staf Komando menggunakan online platforms. Hasil menunjukkan construct reliability tiap sebesar 0,834, 0,841 0,859 secara berurutan. Hal mengindikasikan reliabilitas pengukuran berada rentang dapat diterima. Melalui perhitungan second-order confirmatory factor analysis, diperoleh hasil χ2 = 1.922, P 0,004, RMSEA 0,113, SRMR 0,050, CFI 0,97. tersebut kategori model marginal good fit, sehingga internal mendukung validitas instrumen mengukur ITL. Saran selanjutnya perlu mempertimbangkan sampel lebih besar, karakter demografi, latar belakang budaya, diberikan Golongan Bintara Tamtama.